SEJARAH SINGKAT OLAH RAGA BULUTANGKIS DI INDONESIA
Olah raga bulutangkis adalah salah satu olah raga yang menjadi andalan cabang olah raga di Indonesia yang penggemarnya cukup banyak. Jenis olah raga yang satu ini tergolong cukup mahal jika di lihat dari segi biaya. Seorang pemain untuk menjadi juara melalui proses yang panjang dan memakan biaya yang cukup besar. Mereka kebanyakan harus meninggalkan dan mengorbankan pendidikan formal hanyak untuk menjadi pemain bulutangkis yang professional.
Di Indonesia Olah Raga Bulutangkis didirikan pada tahun tanggal 5 Mei 1951 dengan nama Persatuan Bulutangkis Seluruh Indoneisa (PBSI). Olah raga ini berdiri lahir di tengah gejolak revolusi, sebagai bangsa yang baru lahir Indonesia berjuang untuk berprestasi di dunia. Alhasil, olah raga bulutangkis berprestasi dalam event International Badminton Federation (IBF) pada tahun 1953.
Pada tahun 1950-an rakasa bulutangkis masih dikuasai Amerika Serikat, Malaysia, Inggris, Denmark dan Thailand. Yang lebih hebat, pada saat itu Indonesia, melalui dua bintang pemain Indonesia Tan Joe Hok dan Ferry Sonnevile bisa tampil di All Indonesia Final. Prestasi berikutnya di torehkan pada tahun 1961, tim Indonesia kembali merebut piala. Dengan menumbangkan raksasa BULUTANGKIS Thailand. Di kejuaran Thomas Cup pada tahun 1964 yang diadakan di Jepang, Indonesia kembali menumbang Denmark, namun saying pada tahun 1967 Indonesia gagal menjadi juara di Piala Thomas yang diadakan di negeri sendir
Era Kejayaan Pemain Bulutangkis Indonesia Menjadi Jawara di Dunia.
Di era tahun 1960 sampai dengan tahun 1970-an bisa dibilang jaman kejayaan olah raga bulutangkis Indonesia. Saat itu muncul pemain bulutangkis yang sangat hebat bernama Rudy Hartono yang tercatat di GUINNESS BOOK OF WOLRD RECORDS, karena sebagai pemegang record All England sebanyak delapan kali.
Sederet beberapa pemain legenda bulutangkis yang pernah juara dan mengharumkan nama bangsa dan Negara Indonesia di kancah bulutangkis antara lain Tan Joe Hok, Ferry Sonnevile, Rudy Hartono, Tjuntjun/Johan Wahjudi, Christian Hadinata, Icuk Sugiarto, Liem Swie King, Susi Susanti (tunggal putri) dan Alan Budikusuma (tunggal putra) juara Olimpiade Barcelona tahun 1992. Empat tahun kemudian, dunia bulutangkis masih bertengger di papan atas dengan meraih medali emas di event Olimpiade Atlanta yang dipersembahkan oleh pemain ganda putra Rexy Mainaky dan Ricky Subagja. Prestasi lain yang pernah diraih adalah Indonesia juara Thomas Cup lima kali berturut-turut dan tiga kali kejuaraan All England. Inilah sebagain kecil sederet nama-nama yang menjadi legenda dan sejarah bulutangkis di Indonesia.
BACA JUAG : OLAH RAGA LARI PAGI UNTUK KESEHATAN DAN KEBUGARAN TUBUH
SEJARAH SINGKAT OLAH RAGA BULUTANGKIS DI INDONESIA
